Senin, 20 Oktober 2014

Perasaan apa ini?

Lagi lagi dan lagi kita bertemu dalam mimpi. yaa begitulah hidup. ketika kita bersama, pertemuan dalam mimpi itu yang aku harapkan namun itu tak pernah terjadi. tapi sekarang? ntah keberapa kalinya kita berjumpa dalam mimpi, bertengkar hebat masalah kecemburuan.

cemburukah aku melihat kau bersamanya? sakitkah hati ini? sungguh dalam kenyataan aku merasa biasa saja. atau itu ungkapan rindu kita? mungkin saja iya. rindu ini masih kau kuasai, karna tak ada insan yg ku rindu selainmu. rasa rindu dan ingin berjumpa masih kuat seperti dulu.

menutup hati? iya. aku menutup hati untuk merindukan insan lain. 3 tahun bersama bukan waktu yang singkat bagiku dan tak pernah sekalipun aku menjalani hubungan selama itu. tapi aku bisa apa ketika kau memilih yang lebih dekat di banding aku yang jauh. haruskah aku memaksamu untuk tetap bertahan? kau masih punya hak sayang..

Jumat, 10 Oktober 2014

Rindukah?

Lagi-lagi kau hadir dalam mimpi indahku. kenapa? aku yg terlalu merindu atau kau yg mengabarkan bahwa kau yg merindukanku lewat mimpi itu? ntah la.. masih teringat olehku kemunafikan itu. Semenjak berakhirnya hubungan kita, niat untuk menjalin hubungan dengan yg lain pun tak ada. Ya....... bahasa gaulnya move on gitu. Tapi sejatinya aku sudah move on, Insya Allah.

Terkadang aku merasa sebagai adik mu saat ini.. mungkin terlalu seringnya kita bersama atau mungkin sudah banyak aku cerita tentangku dan begitu pulak sebaliknya. Jarak tidak masalah untukku, namun masalah untukmu. Semenjak berakhirnya hubungan kita, dan kau pun tak ada kabar, rasa kehilangan itu selalu menghantui, namun tidak bergejolak seperti dulu ketika kita sering bertemu, sudah hilangkah rasa sayangku? Aku menjawab TIDAK. rasa sayang ini tak kan pernah hilang walaupun berganti status. tapi... nth kenapa aku merasa biasa saja.

Hari ini, tiba-tiba kau menanyai kabarku melalui bbm. bahkan kau mengirimnya ketika pukul 03.18 dengan sebutan neng (Ah kau menggodaku) Lagi-lagi aku merasa biasa saja. Hari ini pulak durasi percakapan kita lebih lama seperti biasanya (setelah putus). Hah! kau mengatakan 'rindu' lagi. Haruskah aku percaya? Rindu seseungguhnya atau Rindu pelampiasan? (kemunafikan ituu...) *angkat bahu*.
Percakapan kita pun bahkan lebih santai layaknya seorang pasangan yg bahagia.

Ketika sepi menghampiri, tiada lain hanya bayangmu yg hadir. Buru-buru aku menepisnya jauh-jauh. karna setiap bayangmu datang maka kemunafikan itu mengikuti. aku tak ingin menangis atau bersedih seperti dulu-dulu ketika kau pergi, aku hanya coba membiarkan merpati ku terang bebas.